Keutamaan
menghafal Al Qur’an
1.
Penghafal Qur’an adalah Shahibul Qur’an
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani
menyatakan, “ketahuilah, makna dari shahibul Qur’an adalah
orang yang menghafalkannya di hati. berdasarkan sabda nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam:
يؤم
القوم أقرؤهم لكتاب الله
“hendaknya yang mengimami sebuah kaum
adalah yang paling aqra’ terhadap kitabullah”
maksudnya yang paling hafal. Maka derajat
surga yang didapatkan seseorang itu tergantung pada banyak hafalan Al Qur’annya
di dunia, bukan pada banyak bacaannya, sebagaimana disangka oleh sebagian
orang. Maka di sini kita ketahui keutamaan yang besar bagi pada penghafal Al
Qur’an. Namun dengan syarat ia menghafalkan Al Qur’an untuk mengharap wajah
Allah tabaaraka wa ta’ala, bukan untuk tujuan dunia atau harta” (Silsilah
Ash Shahihah, 5/281).
2. Al
Qur’an akan menjadi syafa’at bagi shahibul Qur’an
Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda:
اقرأوا
القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعا لأصحابه
“bacalah Al Qur’an, karena ia akan datang
pada hari kiamat sebagai syafa’at bagi shahibul Qur’an” (HR. Muslim
804)
3.
Derajat di surga tergantung pada hafalan Qur’an
Semakin banyak hafalannya, akan semakin
tinggi kedudukan yang didapatkan di surga kelak. Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda:
يقال
لصاحب القرآن اقرأ وارتقِ، ورتل كما كنت ترتل في الدنيا، فإن منزلك عند آخر آية
تقرؤها
“akan dikatakan kepada shahibul qur’an (di
akhirat) : bacalah dan naiklah, bacalah dengan tartil sebagaimana engkau
membaca dengan tartil di dunia. karena kedudukanmu tergantung pada ayat
terakhir yang engkau baca” (HR. Abu Daud 2240, dishahihkan Al Albani dalam
Shahih Abi Daud).
4.
Termasuk sebaik-baik manusia
Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda:
خيركم
من تعلم القرآن وعلَّمه
“sebaik-baik kalian adalah yang
mempelajari Al Qur’an dan mengajarkannya” (HR. Al Bukhari 4639).
5.
Allah mengangkat derajat shahibul Qur’an di dunia
Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda:
إن الله
يرفع بهذا الكتاب أقواماً ويضع به آخرين
“sesungguhnya Allah mengangkat beberapa
kaum dengan Al Qur’an ini dan menghinakan yang lain dengannya” (HR. Muslim
817)
6.
Penghafal Al Qur’an lebih diutamakan untuk menjadi imam
Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam bersabda:
يؤم
القوم أقرؤهم لكتاب الله
“hendaknya yang mengimami sebuah kaum
adalah yang paling aqra’ terhadap kitabullah” (HR. Abu Daud 582,
dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abi Daud)
Urgensi
menghafal Al Qur’an
Selain keutamaan-keutamaan di atas, ada
beberapa hal juga yang menjadi pendorong untuk kita semua agar menghafalkan Al
Qur’an:
1.
Meneladani Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
Panutan kita, Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam menghafalkan Al Qur’an, dan setiap bulan Ramadhan Jibril
datang kepada beliau untuk mengecek hafalan beliau. Hal ini diceritakan oleh
Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma:
كان
رسول الله صلى الله عليه وسلم أجود الناس ، وكان أجود ما يكون في رمضان حين يلقاه
جبريل ، وكان يلقاه في كل ليلة من رمضان فيُدارسه القرآن ، فالرسول الله صلى الله
عليه وسلم أجودُ بالخير من الريح المرسَلة
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
adalah orang yang paling dermawan. Dan beliau lebih dermawan lagi di bulan
Ramadhan saat beliau bertemu Jibril. Jibril menemuinya setiap malam untuk
mengajarkan Al Qur’an. Dan kedermawanan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam melebihi angin yang berhembus” (HR. Bukhari, no.6)
2.
Membaca Al Qur’an adalah ibadah yang agung
Membaca Al Qur’an adalah ibadah, setiap satu
huruf diganjar satu pahala.
مَنْ
قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ
أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ
وَمِيمٌ حَرْفٌ
“barangsiapa yang membaca 1 huruf dari Al
Qur’an, maka baginya 1 kebaikan. dan 1 kebaikan dilipat-gandakan 10x lipat. aku
tidak mengatakan alif lam miim itu satu huruf, tapi alim satu huruf, lam satu
huruf dan mim satu huruf” (HR. At Tirmidzi 2910, ia berkata: “hasan shahih
gharib dari jalan ini”)
Dan banyak lagi keutamaan dari membaca Al
Qur’an. Maka seorang Muslim yang hafal Al Qur’an dapat dengan mudahnya membaca
kapan saja dimana saja, langsung dari hafalannya tanpa harus membacanya
dari mushaf. Dan ini merupakan ibadah yang agung. Ibnu Mas’ud
berkata:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَعْلَمَ أَنَّهُ يُحِبُّ
اللهَ وَرَسُولَهُ فَلْيَنْظُرْ، فَإِنْ كَانَ يُحِبُّ الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ
يُحِبُّ اللهَ وَرَسُولَهُ
“Barangsiapa yang ingin mengetahui bahwa
dia mencintai Allah dan Rasul-Nya, maka perhatikanlah, jika ia mencintai Al
Quran maka ia mencintai Allah dan Rasul-Nya” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul
Iman, Al Haitsami dalam Majma Az Zawaid berkata: “semua rijalnya shahih”).
3.
Modal utama dalam mempelajari agama
Al Qur’an adalah sumber hukum dalam Islam.
Dengan menghafalkan Al Qur’an, seseorang lebih mudah dalam mempelajari ilmu
agama. Ia mempelajari suatu permasalahan ia dapat mengeluarkan ayat-ayat yang
menjadi dalil terhadap masalah tersebut langsung dari hafalannya. Yang kemudian
ia perjelas lagi dengan penjelasan para ulama mengenai ayat tersebut. Ibnu
‘Abdl Barr mengatakan:
طلب العلم درجات ورتب لا ينبغي تعديها، ومن
تعداها جملة فقد تعدى سبيل السلف رحمهم الله، فأول العلم حفظ كتاب الله عز وجل
وتفهمه
“Menuntut ilmu itu ada tahapan dan tingkatan
yang harus dilalui, barangsiapa yang melaluinya maka ia telah menempuh jalan
salaf rahimahumullah. Dan ilmu yang paling pertama adalah menghafal
kitabullah ‘azza wa jalla dan memahaminya” (dinukil dari Limaadza
Nahfadzul Qur’an, Syaikh Shalih Al Munajjid).
4.
Modal utama dalam berdakwah
Kata para ulama, hidayah ada 2 macam: hidayah
taufiq yang ada di tangan Allah dan hidayah al irsyad wal
bayan yaitu dakwah yang menjadi tugas para Nabi dan Rasul dan juga
kita. Dan Al Qur’an adalah sumber dari hidayah ini, Allah Ta’ala berfirman:
(إِنَّ هَذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ
أَقْوَمُ) (الإسراء: من الآية9)
“Sesungguhnya Al Quran ini memberikan
hidayah kepada (jalan) yang lebih lurus” (QS. Al Isra: 9)
5.
Menjaga keotentikan Al Qur’an
Salah satu keistimewaan Al Qur’an adalah
keotentikannya terjaga, tidak sebagaimana kitab-kitab samawi yang
lain. Dan salah satu sebab terjaganya hal tersebut adalah banyak kaum Muslimin
yang menghafalkan Al Qur’an di dalam dada-dada mereka. Sehingga tidak mudah
bagi para penyeru kesesatan dan musuh-musuh Islam untuk menyelipkan pemikiran
mereka lewat Al Qur’an atau mengubahnya untuk menyesatkan umat Islam.
6.
Tadabbur dan Tafakkur
Dengan menghafal Al Qur’an, seseorang bisa
lebih mudah dan lebih sering ber-tadabbur dan ber-tafakkur.
Yaitu merenungkan isi Al Qur’an untuk mengoreksi keadaan dirinya apakah sudah
sesuai dengannya ataukan belum dan juga memikirkan tanda-tanda kebesaran Allah.
Allah Ta’ala berfirman
(أَفَلا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ أَمْ عَلَى
قُلُوبٍ أَقْفَالُهَا) (محمد:24)
“Maka apakah mereka tidak men-tadabburi Al
Quran ataukah hati mereka terkunci?” (QS. Muhammad: 24).
7.
Mengobati
Al Qur’an adalah obat bagi penyakit hati dan
penyakit jasmani. Allah Ta’ala berfirman
(وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ
شِفَاءٌ) (الإسراء: من الآية82)
“Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu
yang menjadi penawar” (QS. Al Isra: 82).
Baca selengkapnya https://muslimah.or.id/6222-mengapa-perlu-menghafal-al-quran-1.html