“ Salah satu tanda bergantungnya seseorang kepada amalnya adalah kurangnya raja’ (harapan terhadap rahmat Allah) tatkala ia mengalami kegagalan (dosa).”
Penjelasan :
Guna meraih keridhaan Allah Ta’ala, seseorang muslim diwajibkan untuk beramal. Tapi dalam waktu yang bersamaan diwajibkan pula pada kita untuk tidak menyandarkan diri kepada amalnya itu semata. Semua ini dimaksudkan agar dapat sampai kepada keridhaan-Nya. Karena, betapapun seorang muslim itu telah melaksanakan suatu amalan, ia tidak akan pernah mampu untuk menunaikan apa yang menjadi ‘hak Allah’ secara utuh. Juga, ia tidak mungkin mampu melakukanseluruh kewajiban secara sempurna sebagai bentuk rasa syukur kepada-Nya.
Guna meraih keridhaan Allah Ta’ala, seseorang muslim diwajibkan untuk beramal. Tapi dalam waktu yang bersamaan diwajibkan pula pada kita untuk tidak menyandarkan diri kepada amalnya itu semata. Semua ini dimaksudkan agar dapat sampai kepada keridhaan-Nya. Karena, betapapun seorang muslim itu telah melaksanakan suatu amalan, ia tidak akan pernah mampu untuk menunaikan apa yang menjadi ‘hak Allah’ secara utuh. Juga, ia tidak mungkin mampu melakukanseluruh kewajiban secara sempurna sebagai bentuk rasa syukur kepada-Nya.
Oleh karena itu Syaikh Ibn ‘Atha’illah rahimahullah berkata,bahwa salah satu tanda dari seseorang yang menyandarkan diri pada kekuatan amal usahanya semata adalah berkurangnya raja’ ( harapan terhadap rahmat dan karunia Allah Ta’ala) ketika dia melakukan kesalahan(dosa), atau tidak tercapainya suatu tujuan.
Ini sesuai dengan sabda Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam :
“ Berlakulah kalian setepat dan secermat mungkin (proporsional). Sebab ketahuila, ahwa amal salah seorang dari kalian tidak akan memasukkannya ke dalam surga. “
Mereka (para sahabat) bertanya, ‘Lalu bagaimana dengan anda, wahai Rasulullah? ”
Beliau menjawab,
‘Aku juga, hanya saja Allah meliputiku dengan ampunan dan kasih sayang (rahmat)-Nya.”
(Diriwayatkan oleh enam imam hadits).
Allah Ta’ala berfirman,
“ Ini merupakan karunia Rabbku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur atau justru mengingkari (nikmat-nikmat-Nya). Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri. Dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Rabbku Mahakaya lagi Mahamulia. “
(An-Naml : 40)
Salam GRQ FAMILY
***
www.grqtahfizh.com
Donasi TAHFIZH BEASISWA 30 Juz
a.n Yayasan Generasi Rabbani Qurani
> bjb no 0033642393100
> BRI no 074901024530532
***
www.grqtahfizh.com
Donasi TAHFIZH BEASISWA 30 Juz
a.n Yayasan Generasi Rabbani Qurani
> bjb no 0033642393100
> BRI no 074901024530532