PADA saat umat Islam di Amerika
menghadapi cemoohan dan kefanatikan anti Islam, legenda tinju Muhammad Ali
dikenang sebagai wajah damai Islam.
“Dengan hal-hal yang terjadi dewasa
ini, di sebagian besar waktu, Anda akan melihat di media citra buruk tentang
umat Islam,” kata Hamza Shah, seorang dokter di Louisville, di mana Ali
dibesarkan dan pertama kali memulai karir tinjunya.
“Satu-satunya orang yang memiliki
citra baik, itu adalah Muhammad Ali. Ia mencerminkan Islam sebenarnya,” tambah
Shah.
Ketika Trump memicu kemarahan publik,
tatkala ia menyarankan larangan bagi Muslim untuk memasuki Amerika. Ali
membantahnya.
“Kita sebagai umat Islam harus berdiri
teguh menentang mereka yang menggunakan Islam untuk agenda kepentingan pribadi
mereka sendiri,” kata Ali dalam tegurannya.
“Saya meyakini bahwa para pemimpin
politik kita harus menggunakan posisi mereka untuk memahami Islam, dan
menjelaskan bahwa para pembunuh sesat itu memiliki pandangan sesat tentang
Islam yang sebenarnya.”
“Dia berdiri
sebagai orang yang membawa kebenaran, dan negara-negara Muslim melihat
orang-orang yang tidak hanya benar saja, tetapi juga memiliki rasa kasih dan
sayang,” kata Syed Hussein Shaheed, imam yang berbasis di Chicago.
Ali dihormati di seluruh dunia
Muslim, dari Pakistan hingga ke Indonesia, dari Arab Saudi hingga ke Malaysia
dan seluruh Afrika. Atas nilai-nilai yang dianut dan disebarkan.
Setelah peristiwa 11 September,
insiden tahun 2001 di New York dan Washington, Ali menyorot tajam sikap
pemerintahan Amerika atas tindakan mengkategorikan semua Muslim sebagai
“ekstremis”.
“Islam adalah agama damai. Tidak
mengajarkan terorisme atau membunuh orang,” katanya.
“Aku marah, karena dunia hanya
melihat kelompok pengikut Islam yang menyebabkan kerusakan ini, mereka bukanlah
Muslim sesungguhnya. Mereka adalah rasis fanatik yang menyebut diri mereka
Muslim, yang melegalkan pembunuhan ribuan nyawa,” tegas Ali.
Dia mengulangi pesan dalam menanggapi
ocehan Trump, “Muslim sejati tahu bahwa kekerasan kejam yang disebut jihad
Islam, sangat bertentangan dengan ajaran agama kami.”
“Untuk semua pendukung Donald Trump
yang berkata bahwa mereka mencintai Muhammad Ali, akan tetapi mereka membenci
umat Muslim, pahami bahwa Muhammad Ali adalah seorang Muslim yang taat yang
menjalankan agamanya dengan sungguh-sungguh,” kata Sanders, capres Amerika. []