Sumber
: Rizki Muzakar
Oleh : kang abdul Hahha
****
Dalam realitas kehidupan tidak semua orang
memiliki kepribadian yang optimis. Sangat banyak orang membentuk dirinya
menjadi pribadi pesimis. Orang-orang pesimis menularkan kekuatan pesimis kepada
orang-orang di sekitarnya. Akibatnya, orang-orang optimis yang belum terlalu
kuat untuk bermental optimis, pada akhirnya menjadi terpengaruh dan ikut-ikutan
menjadi pesimis. Tapi tidak dengan santri yang satu ini, ia bernama Rizki mudzakar hidayatullah berasal dari Pengalengan
bandung, diusianya yang akan memasuki 13 tahun ia memiliki cita-cita mulia
yaitu hafal QUr’an 30 Juz.
Sempat tidak pede untuk
menghafal Al-Qur’an karna terhambat dengan Tahsinnya, namun
keyakinan orangtuanya bahwa anaknya akan mampu menyelesaikan 30 Juz menjadi
menjadi penyemangat. maka di bulan september 2015 Pondok Tahfizh Generasi
Rabbani Qurani menjadi labuhannya.
Seiring perjalanan waktu, dengan bekal hafalan dari “nol”
akhirnya dengan waktu 6 bulan yang penuh
perjuangan di pondoknya, dan al-hasil hafalannya sudah sebanyak 10.5 Juz sungguh
luar biasa, ternyata tidak sampai disitu, bahkan ia telah mentasmikannya ( memperdengarkan
) dengan “MUMTAZ” MAASYAAALLAH.
Awalnya PESIMIS akhirnya jadi OPTIMIS, itulah kata
yang pas bagi Rizki Muzakar yang akrab di panggil ACIL oleh rekan seusianya, jangan
hiraukan nama panggilannya tapi lihatlah mujahadah dengan alqur’annya, terhitung dalam sehari ACIL ( nama Panggilan ) ini mampu
setor 2-5 halaman, sebenernya tidak ada yg spesial dalam cara menghafalnya tapi
dia ini termasuk anak yg cepat dalam menghafal, yaa itu berkat
ke-istiqomahannya dalam mengulang, sekitar 15 menit dia sudah bisa menyetorkan
hafalannya. Seluruh agenda Pondok GRQ ia
lahap dengan bersungguh-sungguh mulai Tahajud 1juz dhuha 1juz murajaah
(mengulang) hafalan 1juz dan kegiatan lainnya dia laksanakan dengan baik.
Ada
yang unik dari Santri yang satu ini, yaitu Fashion-nya ( pakaiannya ) yang yang tak
pernah lepas dari kesehariannya bahkan kemanapun ia pergi, mulai dari jalan
santai, ke pasar ,sampai ke tempat-tempat
perbelanjaan, anak ini tak lepas dari “ sorban yang melingkar di
pundaknya - kopiah di kepalanya , dan Al-Qur’an di tangannya serta mulut yang tak
berhenti untuk memurojaahnya”. Subhanallah…,
Semoga anak
ini kelak menjadi orang yang sukses dengan Qurannya, menjadi penerang bagi
agamanya, keluarganya, dan Semoga surge yang
terbaik Allah berikan kepadanya. Amin…
kisah
singkat ini semoga menjadi inspirasi dan motivasi untuk kita semua ( pembaca )
Wallahu a'lam bishshowab