Oleh : Pondok Tahfizh GRQ Bandung
Ketika seseorang ingin menghafal Alquran di sebuah lembaga atau pesantren tahfizh,seringkali yang ditanyakan adalah metode yang digunakan.Biasanya pertanyaannya adalah ; " Disini pakai metode apa?".Sikap seperti itu adalah wajar.Namun harus diakui,yang berusaha mencari tahu 'Apa tujuan dari kegiatan menghafal Al-Quran agaknya masih jarang.Padahal pertanyaan ini lebih mendasar.Sebagai akibatnya,masih banyak para penghafal Alquran yang belum paham tujuan dari menghafalkan Alquran. Atau bisa jadi dia sudah paham,tapi pemahamannya kurang tepat.
Secara umum,tujuan menghafal Alquran adalah mencari ridlo Allah.Tapi tujuan yang lebih spesifik tentu juga ada.Dan jika kita memperhatikan sejarah orang-orang sholih dan buku-buku tentang tahfizhul quran yang ditulis oleh ahlinya,maka kita bisa mengambil kesimpulan bahwa tujuan dari menghafal Alquran adalah agar seseorang dekat dan cinta dengan Alquran.Dengan kata lain,tujuan menghafal Alquran bukan "hanya" menghafal teks-teks Alquran itu sendiri.Tapi lebih dari itu,yaitu agar seseorang manjadi dekat dan cinta dengan Alquran.Ini juga yang ingin disampaikan Ustadz Deden Makhyarudin dalam buku beliau "Rahasia Nikmatnya Menghafal Al-Quran".Penting untuk dicatat,Ustadz Deden adalah satu-satunya orang Indonesia yang berhasil meraih juara satu lomba tahfizh dan tafsir 30 juz level internasional.Dalam buku tersebut juga ditegaskan bahwa "Menghafal Al-Quran itu tidak membutuhkan metode.Tapi yang dibutuhkan adalah NIAT,MUJAHADAH & ISTIQOMAH".Di dalamnya juga dijelaskan bahwa ; "Wisuda hafizh yang sesungguhnya adalah ketika manusia berkumpul di padang mahsyar." Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa salah satu tujuan menghafal Alquran adalah agar menjadi manusia-manusia robbani. (Lihat tafsir surat Ali Imron : 79)
Benar bahwa kedekatan dan cinta kepada Alquran bisa diraih tanpa menjadi penghafal Alquran. Tapi seperti yang sudah terbukti,proses menghafal Alquran akan melahirkan kedekatan dengan rasa dan nuansa "yang berbeda".Dengan cinta kepada Alquran,keinginan untuk memiliki hafalan Alquran yang berkualitas juga lebih mudah dan lebih cepat untuk diraih.Cinta kepada Alquran juga akan memudahkan seorang muslim untuk memenuhi kewajiban-kewajiban terhadap Alquran yang lain.Yaitu memahami dan mengamalkannya.Begitu pentingnya kedekatan dan cinta Alquran ini,hingga mantan perdana menteri Inggris, William Ewart Gladstone,pernah berkata secara terang-terangan kepada salah satu media inggris ; “Selama kaum muslimin memiliki alQur’an, kita tidak bisa menundukkan mereka, kita harus mengambilnya dari mereka, menjauhkan mereka dari Al-Qur’an, atau membuat mereka kehilangan rasa cinta kepada AlQur’an”.
Maka dari itu,sudah selayaknya sebuah lembaga atau pesantren tahfizh tidak "hanya" memfasilitasi santri agar bisa menjadi penghafal Alquran.Tapi juga membina dan mentarbiyah santri agar mereka menjadi pemuda-pemudi robbani yang cinta dan ingin selalu dekat dengan Alquran.
Menghafal Al-Quran juga salah satu cara yang efektif agar seseorang meraih hikmah dari Allah.Karena jika aktifitas menghafal Al-Quran adalah cara yang efektif agar kita dekat dengan Al-Quran, maka kedekatan inilah yang akan membawa seseorang pada curahan Hikmah dari Allah.Untuk itulah,dalam Al-Quran, kata al-Hikmah seringkali bersanding dengan kata al-Kitab (Surat Al-Baqoroh 129 & 151, Aali Imron 48,An-Nisa 54 & 113,Al-Maidah 110,al-Jumah 2).Di surat Al-isro' ayat 36,Al-Quran juga disebut dengan Al-hikmah.
Tentang bagaimana Hikmah ini dan bagaimana pengaruhnya pada diri seseorang,(diantaranya) bisa kita cermati dari ungkapan intelektual muda muslim Amerika,Nu'man Ali Khan.Beliau menegaskan bahwa " Semakin kamu mempelajari al-Qur'an dengan serius, semakin ia akan membuatmu rendah hati dengan sendirinya. Seakan-akan kamu selalu diingatkan bahwa kamu sebenarnya tidak tahu apa-apa."Atau seperti pengakuan Sayyid Quthb : "Saya tidak pernah ditimpa sebuah masalah lalu saya membaca Al-Quran, kecuali saya mendapatkan jawaban dan solusi dari masalah tersebut." Maka sangat wajar jika seorang muslim mendambakan hikmah.Karena selain sangat istimewa,hikmah juga hanya Allah berikan kepada orang-orang tertentu saja.
"Dia memberikan Al-Hikmah kepada siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi karunia yang banyak .Tidak ada yang dapat mengambil pelajaran selain orang-orang yang berakal" (Al-baqoroh : 269)
GRQ FAMILY
Donasi TAHFIZH BEASISWA 30 Juz
a.n Yayasan Generasi Rabbani Qurani
> bjb no 0033642393100
> BRI no 074901024530532