
Dalam rutinitas sehari-hari juga demikian.Mereka berdua adalah santri yang pertama kali bangun untuk sholat tahajjud 1 juz.Yang paling semangat dalam setor hafalan baru dan setor murojaah.Begitu juga dalam melaksanakan program-program harian pesantren yang lain.Seperti Dluha 1 juz,murojaah sendiri 1 juz,tilawah 1 juz dan murojaah berjamaah satu juz.Kedua santri ini adalah santri yang paling rajin.Mereka juga yang menjadi pelopor puasa Daud di lingkungan pesantren GRQ.Sebelumnya sudah banyak santri yang rutin menjalankan puasa Senin Kamis.Tapi semenjak mereka berdua rutin puasa Daud,akhirnya sekitar 90% santri ikhwat akhwat pun rajin puasa Daud seperti mereka berdua.Dalam kegiatan-kegiatan lain seperti memasak dan kebersihan,mereka berdua juga selalu terdepan.

Dalam sambutannya,Fuji dan Alfan mengingatkan kembali akan pentingnya mujahadah dalam proses menghafal Quran.Mereka mengatakan bahwa karakter Alquran itu pencemburu.Berinteraksi dengan Alquran tapi sambil melakukan aktifitas yang lain adalah tindakan menduakan Alquran.Mereka juga menjelaskan bahwa proses yang mereka jalani bersama Alquran sama sekali tidak berhenti pada haflah hari itu saja.Di hadapan mereka masih terbentang jalan yang panjang untuk terus bersama Alquran.Memahami,memperjuangkan dan menjaganya (murojaah).Mereka sangat sepakat dengan sebuah ungkapan yang menyatakan bahwa,”Wisuda penghafal quran yang sebenarnya adalah nanti di hari mahsyar.Saat semua manusia menghadap Allah subhaanahu wata’aala.

Dari segi kemampuan menghafal quran,sebenarnya Fuji dan Alfan mampu menyelesaikan lebih cepat dari yang target yang sudah dicapai.Suatu ketika ada yang mendorong mereka agar mau mempercepat proses menghafalnya.Tapi Fuji dan Alfan tidak menerima usulan tersebut.Dalam keyakinan mereka,proses untuk menjadi hafizh Quran bukan hanya sekedar mengejar setoran.Karena disaat yang sama,usaha untuk murojaah dan meningkatkan kualitas hafalan juga harus mendapat perhatian yang besar.
Betul betul betul…. ?? :)